Umat Islam Habiskan Rp 3,5 Triliun untuk Busana dan Sepatu
Satu tahun belakangan, beberapa sektor perekenomian bergerak lesu. Namun, ada satu lini pasar yang menunjukan kemajuan dan sangat menjanjikan, yakni pasar busana muslim.
Laporan dari Thomson Reuters menyebutkan, pada tahun 2013, kaum muslim di dunia mengabiskan 266 juta dollar AS atau setara dengan Rp 3,5 triliun untuk membeli busana dan sepatu.
Angka tersebut melebihi pengeluaran Jepang dan Italia untuk kebutuhan sandang selama satu tahun.
Para pakar memprediksi di tahun 2019, pengeluaran kaum Muslim untuk busana dan sepatu mencapai 484 juta dollar AS atau setara denganRp 6,8 triliun!
Angka yang terbilang fantastis itu bukanlah hal yang mustahil. Mengingat eksplorasi keindahan busana muslim belum maksimal, jika dibandingkan dengan pertumbuhan kaum muslim di dunia yang terus meningkat.
Pew Research memperkirakan di tahun 2050 mendatang, jumlah penganut agama Islam akan sama banyak dengan penganut agama Kristen.
Reina Lewis, professor of cultural studies at London Colloge of Fashion UAL dan penulis buku Muslim Fashion: Contemporary Style Cultures mengatakan, "Secara global, populasi muslim menunjukkan, demografi yang terus bertumbuh dan banyak anak muda. Ini menjadikan konsumen muslim sangat penting dalam segala segmen," ujar Lewis.
Lalu, dia pun mengungkapkan, jika saat ini segmen pasar yang sedang mengincar konsumen muslim terdiri dari 3F food (makanan), finance (keuangan), dan fashion.
Perkataan Lewis memang benar terungkap. Sebab, beberapa tahun terakhir, retail busana skala raksasa dan rumah mode dunia mulai meluncurkan koleksi busana muslim.
Caranya beragam, ada yang meluncurkan koleksi bertepatan dengan bulan Ramadhan seperti Tommy Hilfiger, Zara, Oscar de la Renta dan juga Mango. Ada pula yang menciptakan koleksi busana muslim kolaborasi desainer dan blogger muslimah, yakni Uniqlo.
Selain itu, banyak juga label busana dunia menampilkan Model muslimah, seperti yang dilakukan oleh H&M.
Rumah mode yang baru saja melansir koleksi busana muslim modern adalah Dolce & Gabbana.
Laporan dari Thomson Reuters menyebutkan, pada tahun 2013, kaum muslim di dunia mengabiskan 266 juta dollar AS atau setara dengan Rp 3,5 triliun untuk membeli busana dan sepatu.
Angka tersebut melebihi pengeluaran Jepang dan Italia untuk kebutuhan sandang selama satu tahun.
Para pakar memprediksi di tahun 2019, pengeluaran kaum Muslim untuk busana dan sepatu mencapai 484 juta dollar AS atau setara denganRp 6,8 triliun!
Angka yang terbilang fantastis itu bukanlah hal yang mustahil. Mengingat eksplorasi keindahan busana muslim belum maksimal, jika dibandingkan dengan pertumbuhan kaum muslim di dunia yang terus meningkat.
Pew Research memperkirakan di tahun 2050 mendatang, jumlah penganut agama Islam akan sama banyak dengan penganut agama Kristen.
Reina Lewis, professor of cultural studies at London Colloge of Fashion UAL dan penulis buku Muslim Fashion: Contemporary Style Cultures mengatakan, "Secara global, populasi muslim menunjukkan, demografi yang terus bertumbuh dan banyak anak muda. Ini menjadikan konsumen muslim sangat penting dalam segala segmen," ujar Lewis.
Lalu, dia pun mengungkapkan, jika saat ini segmen pasar yang sedang mengincar konsumen muslim terdiri dari 3F food (makanan), finance (keuangan), dan fashion.
Perkataan Lewis memang benar terungkap. Sebab, beberapa tahun terakhir, retail busana skala raksasa dan rumah mode dunia mulai meluncurkan koleksi busana muslim.
Caranya beragam, ada yang meluncurkan koleksi bertepatan dengan bulan Ramadhan seperti Tommy Hilfiger, Zara, Oscar de la Renta dan juga Mango. Ada pula yang menciptakan koleksi busana muslim kolaborasi desainer dan blogger muslimah, yakni Uniqlo.
Selain itu, banyak juga label busana dunia menampilkan Model muslimah, seperti yang dilakukan oleh H&M.
Rumah mode yang baru saja melansir koleksi busana muslim modern adalah Dolce & Gabbana.
0 Response to "Umat Islam Habiskan Rp 3,5 Triliun untuk Busana dan Sepatu"
Post a Comment